Tuntutan Menjadi Sosok Suami Sholeh
Mari kita melihat beberapa ciri suami sholeh sesuai dengan tuntunan Alquran dan Hadist Rasulullah.
1. Memiliki iman dan bertakwa kepada Allah SWT yang baik
Kriteria suami sholeh dalam Islam adalah suami yang memiliki iman dan ketakwaan yang baik. Hal ini sangat dibutuhkan karena suami adalah leader dalam keluarganya sehingga ia harus menjadi panutan yang baik bagi anak dan istrinya.
Allah berfirman, الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka(QS an-Nisaa 34).
نَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu(QS al-Hujuraat: 13).
Jadilah suami yang beriman dan bertakwa agar menjadi panutan yang baik kelak bagi anak dan istrimu.
Rajin dan giat bekerja
Ciri suami sholeh menurut Islam berikutnya adalah suami yang bekerja keras untuk memberikan nafkah kepada istrinya. Allah berfirman dalam al quran,
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang maruf(QS al-Baqarah: 233).
Sabda Rasollullah, “Hendaknya dia memberi (nafkah untuk) makanan bagi istrinya sebagaimana yang dimakannya, memberi (nafkah untuk) pakaian baginya sebagaimana yang dipakainya, tidak memukul wajahnya, tidak mendokan keburukan baginya (mencelanya), dan tidak memboikotnya kecuali di dalam rumah (saja) (HR Abu Dawud (no. 2142) dan dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani).
Dalam islam suami dianjurkan untuk bekerja keras dalam menafkahi keluarganya. Memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan adalah kewajiban suami.
3. Berbakti kepada orang tua
Dari Muawiyah bin Jahimah, sesungguhnya Jahimah berkata: Saya datang kepada Nabi SAW untuk meminta izin kepada beliau guna pergi berjihad, namun Nabi SAW bertanya: Apakah kamu masih punya Ibu-Bapak (yang tidak bisa mengurus dirinya)? Saya menjawab: Masih. Beliau bersabda: Uruslah mereka, karena surga ada di bawah telapak kaki mereka. (H.R. Thabarani, adapun ini adalah hadits Hasan (baik).
Dari Ibnu Umar RA, ujarnya: Rasulullah SAW bersabda: Berbaktilah kepada orang tua kalian, niscaya kelak anak-anak kalian berbakti kepada kalian; dan periharalah kehormatan (istri-istri orang), niscaya kehormatan istri-istri kalian terpelihara.(H.R. Thabarani, adapun ini adalah hadits Hasan).
Ciri suami yang sholeh mau untuk berbakti kepada orang tua. Pahala berbakti kepada orang tua lebih tinggi ketimbang jihad di medan perang.
4. Senantiasa berdoa kepada Allah SWT mendoakan kebaikan untuk istri
Allah Taala berfirman:
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Dan orang-orang yang berkata: Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami imam (panutan) bagi orang-orang yang bertakwa (QS al-Furqaan: 74).
Rasulullah juga bersabda: Dan tidak mendokan keburukan baginya(HR Abu Dawud (no. 2142) dan dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani). Adapun suami yang sholeh, adalah suami yang senantiasa mendoakan kebaikan bagi istri. Dia tidak pernah lelah berdoa memohon kepada Allah untuk kebaikan agar turun kepada istrinya.
5. Sabar dalam menghadapi perilaku istri
Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam bersabda: Berwasiatlah untuk berbuat baik kepada kaum wanita, karena sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk (yang bengkok), dan bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atas, maka jika kamu meluruskannya (berarti) kamu mematahkannya, dan kalau kamu membiarkannya maka dia akan terus bemgkok, maka berwasiatlah (untuk berbuat baik) kepada kaum wanita (HSR al-Bukhari (no. 3153) dan Muslim (no. 1468).
Manusia tempat luputnya salah, bukan tidak mungkin istri kita sendiri. Suami yang soleh itu senantiasa bersabar dalam menghadapi tingkah laku istrinya apabila ada yang tidak berkenan.
6. Mendidik istri dan anak
Bunyi ayat alquran berikut menyebutkan salah satu tugas suami adalah mendidik anak dan istri agar terhindar dari api neraka.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu(QS at-Tahriim:6).
Ali bin Abi Thalib radhiallahuanhu, ketika menafsirkan ayat di atas, beliau berkata (Maknanya): Ajarkanlah kebaikan untuk dirimu sendiri dan keluargamu.
Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam bersabda: Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun di malam hari lalu dia melaksanakan shalat (malam), kemudian dia membangunkan istrinya, kalau istrinya enggan maka dia akan memercikkan air pada wajahnya(HR Abu Dawud (no. 1308) dan Ibnu Majah (no. 1336), dinyatakan shahih oleh syaikh al-Albani).
Suami yang soleh akan senantiasa mendidik istri dan anaknya dijalan Allah SWT. Di alquran dan hadis disebutkan peran serta suami dalam mendidik anak istrinya. Supaya terhindar dari kemungkaran dan laknat Allah SWT hingga terhindar dari api neraka.
7. Tidak pelit kepada istri
Dalam al quran disebutkan suami yang sholeh adalah suami yang tidak pelit kepada istrinya dan tidak pula boros. Akan tetapi berada ditengah tengahnya. Sesuai dengan ayat berikut,
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا
(hamba-hamba Allah yang beriman adalah) orang-orang yang apabila mereka membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan mereka) di tengah-tengah antara yang demikian(QS al-Furqaan:67).