Bagaimana Cara Memilih Pasangan yang Tepat
Jodoh memang di tangan Allah, tetapi bukan berarti kita tidak berusaha untuk memilih pasangan yang tepat. Kita tetap harus berupaya sebaik-baiknya, karena apa yang terjadi pada hidup kita juga sebagian besar terjadi atas keputusan yang diri sendiri ambil.
Semua manusia sepertinya memiliki kriteria mereka sendiri, meski ada beberapa yang berkata tidak memiliki kriteria tertentu, tetapi percaya deh pasti pikirannya sudah menyeleksi dengan otomatis. Tentu saja itu tidak salah, masing-masing kita mengenal diri sendiri sehingga tahu apa yang tepat dan tidak untuk kita sendiri.
Meski begitu nyatanya memilih pasangan tidak mudah seperti yang teori katakan, tidak semudah mencari tahu bibit, bebet, bobot. Siapa yang setuju tentang ini? Ya, karena karakter manusia itu unik luar biasa, manusia pun mampu menutupi apa yang mestinya ditutupi dengan baik. Jadi, ya ini memang tidak bisa dikatakan semudah itu.
Namun, akan sedikit lebih mudah jika kita memiliki gambaran tentang bagaimana cara memilih pasangan yang tepat. Baca sampai habis ya.
1. Mengenali diri sendiri
Step ini jangan pernah diloncati ya, sebab ini bagian terpentingnya loh. Kok bisa mengenal diri sendiri menjadi hal terpenting? Padahal kita, kan, sudah bersama diri sendiri selama puluhan tahun, apa itu kurang kenal?
Justru terkadang karena merasa dekat kita jadi lupa untuk mengenal diri sendiri. Coba mulai dengan pertanyaan ini deh, apa yang biasanya membuatmu marah? Apa yang biasanya membuatmu sedih? Apa yang biasanya membuatmu bersemangat? Apa limiting beliefs yang menahanmu melangkah lebih maju?
Jika pertanyaan-pertanyaan itu belum mampu kamu jawab dengan sekali napas, ya, berarti selama ini kamu belum cukup bermain bersama dirimu sendiri dan saling berbincang satu sama lain. Wajar sih, sesuatu yang dimiliki biasanya terabaikan, karena kita pikir bersama saja cukup. Padahal perlu mengenali, inilah yang nantinya akan membuat kita menemukan selapis demi selapis hal menarik tentang diri kita yang sebelumnya tidak disadari. Bahkan tiap tahun bisa berbeda.
Nah ini bagian pentingnya, setelah tahu bahwa ternyata manusia punya lapisan misteri di dalam dirinya, kita jadi terbiasa untuk mengenal orang lain seperti itu juga. Sehingga kamu bisa mengenali pasangan dan selalu berusaha menemukan sesuatu dari diri pasangan setiap hari, setiap tahun berganti.
Kalian bisa saling mengenal satu sama lain setiap saat. Ini adalah satu kebiasaan yang harus dibiasakan dulu ya, supaya bisa dipakai setelah menikah nanti.
2. Akhlak yang baik
Setuju, kan, jika akhlak baik itu lebih utama daripada ilmu yang tinggi? Maksudnya bukan berilmu tidak penting ya, tetapi memiliki wawasan tanpa adab atau tanpa akhlak kok rasanya nonsens sekali. Mereka tidak bisa memperlakukan wawasan itu dengan bijak, tetapi mereka yang memiliki akhlak baik biasanya rendah hati, otomatis mereka merasa perlu belajar dari siapa pun dan kapan pun sehingga memperlakukan ilmu itu sendiri seperti sesuatu yang luar biasa dan luas.
Akhlak yang baik ini cenderung memberikan kita rasa nyaman ketimbang ilmu tinggi tanpa adab. Karena orang tanpa akhlak biasanya suka sekali menguji kesabaran manusia lain. pernikahan itu, kan, selamanya ya? Jadi tentu saja kita tidak boleh merasa tertekan setiap saat dong.
Karena Allah memberikan kita kesempatan memilih, kenapa kita tidak memilih berjalan dengan dia yang bisa membuat perjalan panjang ini menjadi lebih nyaman walau tidak selalu mulus?
3. Yang bisa berkomunikasi dengan baik
Tentu saja saat taaruf kita bisa mengenali cara berkomunikasi pasangan taaruf lewat pembicaraan hal-hal penting yang masing-masing dari kalian ingin mengetahuinya. Kenali dengan baik bagaimana cara dia berkomunikasi, apakah dia suka mendominasi tanpa mau tahu pendapatmu? Apakah dia cenderung suka membicarakan dirinya sendiri dan suka memotong pembicaraanmu dengan tidak sopan?
Ya seperti itulah caranya berkomunikasi seumur hidup nanti. Jika kamu sudah kesal dengan caranya berdiskusi, bagaimana kamu akan berdiskusi dengannya seumur hidup? Setidaknya dalam hidup yang kadang naik dan turun ini menenangkan memiliki seseorang yang mau dan mampu mendengarkan, mau dan mampu berdiskusi, mau dan mampu saling menghargai perasaan dan pemikiran satu sama lain.
Pilihlah dia yang ketika kamu bicara mau mendengarkan sampai selesai, jika ini pembicaraan penting. Tentu beda jika sedang bercanda ya. Pilihlah dia yang ketika kalian berbeda pendapat, dia bisa terdiam dan mencerna apa yang dikatakan lawannya terlebih dahulu dan bukannya asal menyalahkan.
Kamu pasti tahu rasa dari komunikasi yang baik dan tidak. Percaya pada hatimu ya.
Jadi, meski tiga hal di atas bisa menjadi satu cara untuk mencari tahu apakah dia pasangan yang cocok, semua harus dikembalikan lagi kepada Allah. Terus berdoa dan mencari jawaban sampai hari H. Sebab yang baik tidak selalu tepat, kita sudah berharap, tetapi terkadang bukan takdir. Jadi ketika kamu bertemu pasangan taaruf yang baik, tetapi tidak bisa bersama karena satu dan lain hal bukan berarti dia tidak jadi baik atau kamu yang tidak baik.
Ini hanya perihal jodoh tidak akan melewatimu.
Untuk kamu yang sedang dalam proses taaruf, mudah-mudahan bisa bertemu pasangan yang tidak hanya baik, tetapi juga tepat ya.