Perbedaan Taaruf dan Pacaran Dilihat Dari Niat di Hati

Taaruf dan pacaran adalah dua hal yang berbeda, tetapi di era modern ini, keduanya jadi samar-samar dan kabur. Aturan yang harus dijaga jadi tidak ada, melebur, misalnya seperti yang awalnya bertujuan taaruf, tetapi melanjutkannya sebagai sepasang kekasih di fase pacaran atau malah paham apa itu taaruf, tetapi sengaja menggunakan label tersebut hanya untuk mencari kekasih, dengan iming-iming serius.

Banyak cerita mengenai taaruf, bahwa fase ini bukanlah sebuah metode, tetapi pendekatan serius dengan niat menikah dan ibadah. Ada yang taaruf dengan metode resmi dari awal sampai akhir seperti di buku-buku, tetapi ada juga yang hanya bertemu di suatu tempat seperti masjid atau toko buku, merasa tertarik, mengungkapkan niat, lalu bertemu orang tua, berkenalan, dan akhirnya menikah.

Ada yang hanya mengenal keluarganya saja dengan amat sangat baik, ditawarkan menikahi seseorang dari keluarganya, lalu terjadilah pernikahan tersebut. Sepertinya mudah sekali ya? Iya, karena mereka sudah mengenali baik-baik keluarganya.

Jodoh itu unik, cara menjemputnya jauh lebih unik, bisa jadi Allah SWT tiba-tiba memberi keyakinan yang teramat sangat seketika itu, lalu kamu langsung menjemputnya dan benar kalian akhirnya menikah. Oleh karena itu, perlu adanya kajian ulang mengenai taaruf untuk anak-anak muda zaman sekarang. Agar dapat membedakan apa sih itu taaruf dan apa bedanya dengan pacaran?

Waktu dan tujuan terarah

Taaruf memiliki jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan, meski tidak ada ukuran pastinya tergantung kesepakatan kedua calon pasangan. Biasanya, karena ada sesuatu yang sedang dilakukan oleh salah satunya dan kesimpulan mengatakan bahwa menunda sampai hal itu selesai lebih baik. Misalnya saja ketika calon pasangan sedang menempuh pendidikan di luar negeri dan sebentar lagi selesai, maka tidak apa-apa untuk menunggu barang sebentar. Fase menunggu itu saja sudah bukan lagi disebut taaruf, melainkan mempersiapkan pernikahan.

Satu hal yang jelas, taaruf tidak membuang-buang waktu, sebab selama jeda tersebut pun ada banyak hal yang dibicarakan dengan serius, atau menyibukkan diri mempersiapkan untuk hari terbaik yang sudah ditetapkan. Meski ada jeda seperti itu, tetapi tanggal pernikahan biasanya sudah ditetapkan atau sudah saling menemui orang tua masing-masing, meski yang di luar negeri, misalnya, hanya bisa menyapa secara daring.

Tidak ada aktivitas berlebihan yang tidak penting

Meski sedang dalam masa taaruf dan sudah yakin betul akan menikah, tetapi mereka yang paham apa esensi dari fase ini tidak akan mengambil kesempatan untuk sering bertemu dengan alasan yang tidak jelas. Justru di masa-masa ini, seperti poin nomor satu tadi, keduanya sedang sibuk mempersiapkan diri. Malah akan lebih penting jika menghabiskan waktu dengan keluarga dan orang-orang terdekat, karena di masa depan nanti ketika sudah menjadi pasangan seseorang, bisa jadi hal-hal tidak diduga datang.

Seperti harus ikut pasangan melanjutkan pendidikan lagi ke luar negeri, pindah kota karena pekerjaan pasangan yang terikat kontrak dan lebih penting untuk diselamatkan karena sangat berguna untuk kehidupan rumah tangga, dan sebagainya. Mengusahakan agar tidak adanya aktivitas berlebihan yang tanpa tujuan juga mampu menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Inilah bedanya taaruf dengan pacaran, biasanya orang yang menjalin hubungan dengan label pacaran memang kerap bertemu dengan tujuan melampiaskan rindu dan bersenang-senang bersama.

Taaruf memiliki kaidah sesuai syariat Islam

Kaidah-kaidah tersebut seperti sudah adanya kesiapan baik mental ataupun finansial, sebab nantinya setelah menikah keduanya akan mandiri dan lepas dari tanggung jawab orang tua. Taaruf juga dilakukan dengan kesadaran bahwa keduanya sudah siap memasuki jenjang serius yaitu pernikahan, sedangkan pacaran biasanya tidak ada batas pasti kapan akan menikah atau bahkan sudah menjalin hubungan bertahun-tahun, tetapi bisa putus begitu saja.

Taaruf mempersingkat waktu bertahun-tahun itu menjadi beberapa kali pertemuan, sehingga ketika hati sudah tidak yakin maka taaruf bisa diselesaikan. Hal ini lebih baik, sehingga masing-masing bisa segera beranjak menemui jodoh yang sebenarnya. Di dalam taaruf tidak ada aktivitas berduaan saja atau sampai menyentuh, harus ada pendamping setiap dua calon pasangan bertemu. Dalam taaruf kedua calon pasangan hanya akan melihat apa saja selain yang bukan aurat masing-masing, tanpa adanya sentuhan, apalagi dengan nafsu.

Bahkan, dalam fase taaruf sebetulnya tidak boleh ada pihak satu yang menggantungkan pihak lain. Waktu untuk berpikir sudah disepakati, setelah itu keputusan harus disampaikan secara terbuka. Hal ini jelas supaya salah satu tidak hanya terus berharap, sedangkan yang lainnya tidak ada pikiran sama sekali ke arah yang lebih serius, salah satu hal yang kerap terjadi ketika pacaran.

Sudah jelas ya apa saja perbedaan dari taaruf dan pacaran? Mudah-mudahan setelah ini kamu bisa memutuskan dengan bijak ketika datang seseorang yang katanya berniat taaruf denganmu, tetapi tidak memenuhi tiga poin di atas. Sehingga kamu tidak perlu membuang-buang waktu.

Taaruf ID

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Perbedaan Taaruf dan Pacaran Dilihat Dari Niat di Hati yang dipublish pada July 11, 2022 di website Taaruf ID

Artikel Terkait