Berkah taaruf yang dirasakan oleh pasangan
Pacaran dalam bahasa indonesia artinya adalah proses mengenal sebelum jenjang pernikahan. Namun pada pelaksanaannya banyak yang mendefinisikan pacaran sebagai ajang mengungkapkan rasa cinta kepada pasangan dengan berdua dua an yang notabene hal ini tidak ada dalam rambu rambu ajaran agama islam. Banyak kaum muda mudi yang menjadikan pacaran sebagai media untuk menghabiskan waktu bersama padahal secara agama mereka belum halal.
Beda dengan taaruf, dalam taaruf kedua calon tidak akan ada kesempatan untuk melakukan hal hal yang dilarang agama itu semua. Dari segi agama, taaruf memiliki keberkahan tersendiri yang dirasakan oleh pasangan. Diantaranya adalah
1.menjaga calon pasangan dari dosa zina
Sesuai dengan keterangan di ayat QS Al Isra ayat 17 menyebutkan laki laki dan wanita dilarang untuk mendekati zina. Pacaran berpotensi mendekati laki laki dan wanita untuk berzina. Seperti memegang tangan, dua dua an berpelukan bahkan sampai cium ciuman. Taaruf melindungi kita dari dosa dosa yang mendekati zina tersebut
2.menjaga pandangan bagi laki laki
Taaruf melindungi kita dari dosa yang ditimbulkan oleh mata. Pacaran malahan berpotensi membuat benih benih asmara tumbuh melalui pandangan. Setan menunganggi orang pacaran dengan bisikan bisikan untuk melakukan tindakan yang dilarang agama.
3.menjaga aurat dan pandangan bagi wanita
Sesuai dengan ayat QS An Nur ayat 31 wanita diwajibkan menjaga aurat dan pandangannya dari laki laki yang bukan mahramnya. Terjemahan ayat itu berbunyi
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS An-Nur : 31)
Dalam ajaran agama kita, wajib hukumnya bagi wanita untuk menjaga aurat tubuhnya. Pacaran sarat akan godaan syeitan. Dipacaran keelokan tubuh wanita dapat memancing si pria untuk melakukan hal hal yang tidak diinginkan. Untuk itu perilaku pacaran menjadi cela karena laki laki dan perempuan berduaan tanpa ada batasan bisa terlena dan terjerumus pada perbuatan zina
4.membuat pasangan lebih bahagia dengan pacaran setelah menikah
Taaruf membuat pasangan saling mengenal lebih dalam setelah menikah tanpa rasa bosan. Sedangkan pacaran bertahun tahun suatu saat akan dihinggapi dengan rasa bosan atau jenuh. Beda dengan taaruf pasangan akan lebih bahagia melewati proses pacaran setelah menikah kelak. Bibit bibit cinta mereka akan tumbuh sepanjang mereka mengenal lebih dalam setelah menikah.
Taaruf menjaga kita dari hal hal yang dilarang agama. Karena tidak adanya kesempatan untuk berdua dua an layaknya orang pacaran. Sehingga pintu zina tertutup rapat dengan taaruf. Pasangan yang menikah karena taaruf akan merasakan keberkahan tersendiri. Mereka terhindar dari dosa zina,dosa pandangan dan lebih bahagia karena pacaran setelah menikah.