Apakah Perempuan yang Sukses Akan Susah Mendapatkan Jodoh?
Bertebaran di mana-mana kalimat yang berbunyi, “Perempuan kalau terlalu sukses laki-laki akan minder. Sedeng-sedeng ajalah.” Apa iya salah untuk seorang manusia bergender perempuan, anak dari orang tua yang susah payah membesarkan, lalu dia sedang memperjuangkan masa depan yang cerah untuk dirinya sendiri dan untuk orang sekitarnya, sehingga kemudian kesuksesannya ini menjadi penghalang dia mendapatkan jodoh?
Sebenarnya jika konteksnya fokus pada laki-laki yang minder untuk mendekati perempuan sukses ini benar adanya, tetapi cukup sampai di situ ya. Karena eittts, tunggu ya, jangan senang dulu buat kamu yang mengamini kalimat di atas untuk memojokkan perempuan atas situasi yang terjadi kepada mereka.
Hanya karena mereka perempuan, berstatus lajang, dan sukses lalu kita bisa mengatakan seolah kesuksesannya itu penghalang. Duh, padahal mereka berjuang hidup dan mandiri loh. Di sisi lain apakah ada yang mempermasalahkan seorang lelaki, lajang, dan sukses usianya sudah dua puluh lima ke atas? Sepertinya jarang ya, padahal banyak juga laki-laki yang lajang karena ingin mengejar karir dulu.
Apa karena di masyarakat kita ada kepercayaan bahwa perempuan itu ada masa aktifnya? Seperti pada usia segini seharusnya sudah menikah karena pada usia segitu takutnya tidak bisa hamil. Ada juga yang mengatakan jika semakin tua nanti tidak ada yang mau dan malah asal menikah saja.
Banyak lagi komentar tentang perempuan sukses dan lajang ini.
Jadi, apa yang membuat perempuan sukses tetap lajang di usia yang bisa membuat orang berkomentar susah laku?
1. Lelaki minder
Duh, biarkan sajalah jika lelaki itu merasa minder kepada perempuan yang sukses. Kenapa? Karena jika lelaki itu minder, ya bagus, seleksi alam, sudah tidak perlu diperdebatkan jika lelaki seperti ini tidak layak untuk perempuan hebat. Perempuan mandiri yang memerdekakan hidupnya sendiri.
Sebetulnya apa sih yang membuat lelaki minder? Ego karena merasa tersaingi? Takut perempuan tidak menghormatinya karena tidak perlu bergantung? Duh, sempit sekali. terlepas bahwa lelaki minder ini merupakan satu bentuk seleksi alam yang tidak perlu dipikirkan lagi, tetapi asik untuk dibahas. Jadi, kenapa perempuan tidak menghormati lelaki hanya karena mereka mandiri? Ini karakter, bukan sukses atau tidaknya seseorang loh. Maka akui saja jika ini adalah ego yang tidak mau dikalahkan oleh perempuan.
Sisi positifnya justru yang berani mendekat pada perempuan mandiri adalah lelaki yang mandiri, yang punya pemikiran sama dengan perempuan ini dan insyaallah, mereka cocok bersama.
2. Perempuan mandiri punya alasan sendiri
Orang tidak tahu alasan di balik seorang perempuan yang memutuskan untuk mandiri, tetapi biasanya didasari oleh keinginan memiliki kehidupan yang lebih baik. Mempunyai persiapan untuk masa depan yang harapannya jadi sejahtera dan tidak perlu merepotkan orang lain maupun negara.
Karena telisik demi telisik, biasanya perempuan mandiri ini akan banyak belajar juga. Tentu saja, kan, belajar adalah satu cara untuk dia terus berkembang dalam dunia profesional. Perempuan seperti ini biasanya bukan tidak memikirkan kapan waktunya menikah, tetapi dia berpikir bahwa jodoh ada yang mengatur dan dia tidak boleh terpaku pada satu persoalan sehingga melalaikan persoalan yang lain. Bukannya juga tidak resah, tetapi kesibukan menyita waktunya sehingga tidak bisa hanya untuk merasa gelisah. Malah terkadang jadi biasa.
Sebenarnya bukan masalah sukses atau tidak yang menjadikan waktu menikah jadi lebih lama dari kebanyakan orang, tetapi kita sendiri, kan, sudah tahu jodoh ada di tangan Allah. Buktinya banyak yang sukses dan menikah kok.
3. Punya banyak pertimbangan
Masih menyambung alasan kedua, perempuan yang mandiri dan sukses biasanya memiliki berbagai pengalaman yang membuatnya bisa sampai setegar dan sekuat ini. Biasanya berkaitan erat dengan pengalaman berumah tangga orang di sekitarnya. Namun, bisa jadi memang dia hanya tipe perempuan yang punya banyak pertimbangan karena banyaknya wawasan yang dia miliki itu sendiri.
Tidak salah kok untuk memiliki pertimbangan, karena pada akhirnya jodoh akan membuat hati seseorang tiba-tiba yakin, tiba-tiba mantap untuk menikah. Jika belum menikah ya memang belum bertemu yang cocok, jika masih banyak pertimbangan ya lagi-lagi belum bertemu yang cocok. Skenario Allah lebih luar biasa daripada prinsip itu sendiri, semuanya bisa tiba-tiba berubah.
Pada akhirnya kita tahu, kan, jika kesuksesan bukan menjadi penghambat seorang perempuan menikah? Mana ada, aduh itu ucapan siapa sih? Setiap manusia berhak memperjuangkan kehidupan mereka loh. Tidak berbatas kepada gender, apa iya perempuan yang menjadi tulang punggung dan harapan satu-satunya keluarga tidak boleh bekerja untuk sukses?
Jangan ya, jangan berpikir seperti itu lagi.
Teruntuk kamu perempuan yang sering sekali mendapat kalimat seperti ini, ayo bangkit, jodohmu itu ada di tangan Allah. Mari kita percaya kepada Allah, Dia yang menggerakkan hati setiap manusia kok. Mudah-mudahan karirmu makin baik dan kamu bertemu lelaki yang tepat.