Kamu Mengalami Ghosting Dalam Taaruf, Wajar Jika Sedih, Ketahui Ini
Banyak orang yang mengira bahwa hanya saat pacaran saja ghosting bisa terjadi, faktanya hal ini kerap terjadi di berbagai hal dalam kehidupan, begitu juga taaruf. Tidak ada jaminan seratus persen bahwa taaruf aman dari fenomena yang sedang banyak dibahas di sosial media ini. Memang ketika mengalami ghosting tentu saja orang akan sedih dan bertanya-tanya, apa yang salah dari diri mereka, apakah ada sesuatu yang membuat si dia tersinggung, dan sebagainya.
Satu hal yang perlu diketahui yaitu kamu tidak salah atas ekspektasi orang, jangan merasa bahwa ada yang salah dari dirimu sampai dia pergi begitu saja. Sebab, ghosting biasa dilakukan oleh orang yang tidak berani mengungkapkan secara jujur mengenai perasaannya, memilih kabur dan membiarkanmu kebingungan.
Dia adalah pihak yang mengalami masalah, jadi jangan merasa terbebani dengan hal tersebut.
Jika kamu kebetulan mengalami ghosting, bersedihlah, tidak apa-apa, tetapi ada beberapa hal yang sebetulnya bisa kamu syukuri. Mengapa kebetulan? Sebab, di dunia ini ada banyak sekali orang seperti itu yang berkeliaran, dia bisa datang ke hidup siapa saja, dia bukan apa-apa dan tidak penting bagimu, oleh karena itu dinamakan kebetulan.
1. Orang yang melakukan ghosting biasanya membuatmu bingung, karena bersikap plin-plan
Bersyukurlah dia pergi dengan sendiri dari hidupmu, daripada membuat masalah-masalah baru di kemudian hari. Bersyukurlah dia telah menampakkan sifat aslinya lebih dulu, daripada kelak menyusahkan hati dan menyedot energimu habis-habisan. Sebab, orang dengan perilaku ghosting seperti itu biasanya tidak mampu mengatakan dengan tegas apa yang dia mau.
Tidak hanya tidak bisa mengatakannya dengan tegas, tetapi terkadang dia tidak begitu peduli dengan orang lain, lalu bisa pergi begitu saja tanpa memikirkan apa yang telah dia lakukan kepada orang lain. Apa dampak ucapannya kepada orang lain, yang bisa jadi sangat diharapkan.
Orang seperti itu cenderung mengiyakan saja apa yang orang lain katakan, padahal jauh di dalam hati tidak peduli atau tidak setuju. Setelah itu dia bisa tiba-tiba pergi tanpa penjelasan, tanpa menyanggah, atau mencoba untuk mendiskusikan bagian mana yang dia tidak suka atau tidak nyaman.
2. Anggap ghosting sebagai jawaban
Taaruf harus berakhir dengan mendiskusikannya baik-baik atau ghosting keduanya merupakan jawaban. Bedanya, yang satu mengatakan dengan keberanian dan rasa hormat bahwa hubungan kalian tidak dapat dilanjutkan, bahkan memberitahukan alasan-alasan krusial dari sudut pandang mereka. Sedangkan yang satunya merasa pergi begitu saja adalah jawaban yang praktis, supaya tidak ada yang perlu diperdebatkan, supaya tidak perlu melakukannya dengan susah payah.
Besar kemungkinan, ini adalah jawaban terbaik dari Allah SWT. Barangkali kamu berdoa, semoga Allah memberikan petunjuk, agar hatimu tidak sulit melepas jika dia ternyata bukan jodoh yang sebenarnya. Dengan cara itulah, Allah mengabulkannya, kamu benar-benar tidak akan kesulitan melepas karena sudah tahu jika perangainya tidak baik.
Apakah sekarang kamu bisa menerimanya?
3. Pelajaran terpenting untuk taaruf selanjutnya, lindungi dirimu
Faktanya, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan orang lain lakukan. Meski sudah berhati-hati sekalipun, kita tidak bisa mengelak jika orang lain memutuskan untuk melakukan hal buruk kepada kita, seperti perilaku ghosting ini. Namun, kamu bisa melindungi dirimu dari rasa sakit yang akan terjadi lagi jika mengalami hal serupa.
Karena sepanjang hidup manusia, mereka akan terus menemui orang yang serupa, baik sebagai pasangan taaruf, pembeli, bos, karyawan, dan lain sebagainya.
Sebab perilaku menarik diri tiba-tiba tanpa penjelasan, bisa diawali dengan tidak tahu caranya berkomunikasi dengan baik dan benar. Dari sini, kamu perlu memberi tahu dirimu, bahwa syukurlah kamu tidak perlu berhadapan dengan orang yang belum matang caranya berkomunikasi.
Sudah ada penelitian yang dilakukan mengenai ghosting ini, bahwa terkadang pelaku hanya tidak mau saja menyakitimu, tidak sanggup menghadapi reaksimu menerima keputusannya, atau bahkan tidak tahu harus berbuat apa. Dengan kata lain, benar, dia belum tahu caranya berkomunikasi dengan baik.
Jika kamu menjadi korban ghosting, kemungkinan besar harga dirimu akan terluka, juga merasa sedih, marah, kecewa, dan kebingungan. Hal ini menyebabkan stres dan lelah secara mental. Maka yang harus kamu lakukan adalah mengembalikan kepercayaan dirimu, mengembalikan keyakinan bahwa kamu berharga.
Poin ini biasanya akan bisa kamu lakukan usai melalui berbagai kebingungan, rasa marah, dan kecewa, tidak apa-apa. Mungkin, itu juga alasanmu membaca artikel ini sekarang. Itu artinya sudah ada kemajuan, kamu sudah mulai menerimanya, meski masih sakit, kamu sudah berhasil melalui fase terburuknya.
Mudah-mudahan setelah ini kamu bertemu dengan pasangan taaruf yang dapat menghargaimu dengan baik, yaitu mendiskusikan semua keputusan dengan baik-baik dan terus terang. Sebab, orang yang baik adalah yang melindungi harga diri satu sama lain, itulah yang dilakukan orang baik-baik dalam menyelesaikan fase taaruf.