7 Perbedaan Antara Taaruf dan Pacaran
Sebagai kalangan muslim di Indonesia, masih banyak diantara kita yang masih salah kaprah dengan konsep taaruf. Masih ada yang beranggapan bahwa taaruf itu adalah pacaran islaminya kalangan muda saat ini. Padahal sejatinya taaruf dan pacaran adalah dua hal yang sangat berbeda. Kita membutuhkan pemahaman lebih detail dalam membedakan antara taaruf dengan pacaran.
Berikut tujuah perbedaan antara taaruf dan pacaran.
1. Landasan taaruf dan pacaran
Sejatinya landasan taaruf sesuai dengan dalil islam di Alquran, sesuai dengan surat Al Hujurat 13 “Wahai manusia, sungguh kami telah menciptakan kamu dari seseorang laki laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku agar saling mengenal.” (QS Al Hujurat 13)
Sedangkan landasan pacaran tidak ada dalam ajaran agama kita.
2. Tujuan taaruf dan pacaran
Taaruf dimana laki laki dan perempuan diperkenalkan satu sama lain adalah untuk tujuan suci pernikahan. Sedangkan tujuan orang pacaran biasanya digunakan untuk sekedar senang senang satu sama lain dan menjadi ajang mengekspresikan kasih sayang dimana akan berujung fitnah zina. Sesuai dengan firman Allah SWT di surah Al Isra 32 “Dan janganlah kamu mendekati zina, zina itu sungguh sesuatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”(Al Isra 32)
3. Batasan Taaruf dan pacaran
Konsep orang yang bertaarufan akan dibatasi sesuai dengan koridor syariah islam. Biasanya mereka akan didampingi mediator/perantara. Tidak ada istilah berkhalawat (berdua dua an) dan ikhtilat (bercampurnya laki laki dan perempuan). Orang yang bertaaruf ketika bertemu pun akan didampingi oleh keluarga masing masing. Beda dengan orang yang pacaran. Pada prakteknya orang yang pacaran hanya mereka berdua yang bertemu. Secara tidak langsung ini akan memberikan peluang syetan untuk menggoda mereka untuk berbuat yang bukan bukan.
4. Motif taaruf dan pacaran
Taaruf terjadi ketika kedua belah pihak sudah siap untuk menikah. Hal ini berati motivasi mereka (kedua belah pihak)sudah jelas untuk tujuan menikah. Beda dengan motif orang pacaran. Biasanya orang pacaran karena butuh teman dekat dan dikarenakan naksir seorang teman, lalu menyatakan cinta kepada mereka dan mengisi hari hari bersama tanpa tujuan pasti. Jika cocok mereka akan lanjut pacaran meskipun belum pasti ampe tahap menikah.
5. Konsep waktu taaruf dan pacaran
Konsep waktu orang taaruf adalah lebih cepat lebih baik untuk menyegerakan pernikahan. Seseorang yang taaruf biasanya ada yang cuma memakan waktu 3 bulan lalu jika cocok mereka akan melanjutkan ke acara lamaran pernikahan. Dari prosesi awal perkenalan hingga proses pernikahan waktu yang cuma tiga bulan itu adalah waktu yang cepat bukan. Beda dengan orang yang pacaran dimana konsep waktu yang mereka gunakan tidak pasti, ada yang 3 bulan, 3 tahun bahkan sampai 9 tahun.
6. Konsep cinta taaruf dan pacaran
Dalam taaruf tidak ada ungkapan perasaan sayang dan cinta diawal mereka berkenalan. Bagi mereka yang taaruf mereka harus menjaga hati mereka. Karena konsep cinta taaruf mereka membangun cinta di awal mereka menikah. Bagi taaruf yang gagal maka tidak ada satu pun pihak yang merasa dirugikan atau dikecewakan. Beda dengan konsep cinta orang pacaran, dimana mereka berhubungan pacaran sudah ada perasaan sayang satu sama lain sehingga jika hubungan mereka gagal ke tahapan pernikahan maka salah satu akan merasa dirugikan.
7. Orang yang terlibat
Dalam taaruf biasanya melibatkan mediator / perantara untuk melaksanakan prosesnya. Dengan adanya perantara kedua belah pihak akan dibantu memberikan pendapat objektif masing masing. Beda dengan orang pacaran dimana pihak yang terlibat cuma mereka berdua. Jarang ada orang yang terlibat untuk memantau mereka. Sehingga orang pacaran rentan menjadi sumber fitnah.