Pasangan yang Lebih Tua atau Muda? Kenali Dirimu dan Temukan yang Cocok
Kalian pasti tahu kalau taaruf adalah proses mengenali calon pasangan dengan cara dan waktu yang lebih terarah, biasanya tidak hanya melibatkan dua belah pihak calon saja, tetapi dengan perantara seperti orang yang dipercaya dan bisa juga orang tua. Mengenali calon pasangan adalah hal yang krusial, agar seseorang tahu apakah dirinya dan calon pasangan cocok dan bisa bersama-sama menghabiskan waktu di dunia ini berdua sampai akhir.
Memilih calon pasangan memang bukan perkara mudah jika belum mengenali diri sendiri, apa yang sebetulnya kamu butuhkan dari sosok pasangan sebagai partner? Ini merupakan faktor penting sebelum memutuskan menikah, selain cinta tentu saja. Jika sudah mengetahuinya, kamu tidak akan menghabiskan banyak waktu untuk memaksa menerima orang yang tidak tepat karena ketidaktahuanmu akan kebutuhan sendiri.
Salah satunya adalah apakah pasangan yang lebih tua atau muda yang kamu butuhkan?
1. Kamu suka seseorang yang lebih dewasa atau tidak masalah dengan pasangan yang seperti teman?
Bukan berarti pasangan yang lebih tua tidak bisa menjadi teman ya, maksudnya dalam segi kedewasaan, orang yang lebih tua cenderung bijak dan mengayomi. Bagi sebagian besar perempuan, mereka lebih senang dengan pria yang mampu mengayomi dan membimbingnya. Namun, ada juga yang tidak keberatan jika menikah dengan orang yang masih seumuran atau lebih muda, yang bisa jadi kedewasaannya setara dengan dia.
Untuk laki-laki, ada tipe yang suka perempuannya lebih mengayomi, menyayanginya sepenuh hati, tempat dia bisa menyandarkan kepala di saat pusing dengan urusan dunia. Biasanya mereka tidak masalah dengan pasangan yang lebih tua.
Meski begitu perlu dicatat bahwa usia tidak menjamin seberapa dewasanya seseorang. Lalu, tidak peduli dia lebih tua atau muda yang paling penting adalah karakternya harus baik.
Jika kamu suka pasangan yang lebih mengayomi artinya kamu tidak akan kewalahan dengan nasihat, petunjuk, dan cara pasangan yang lebih tua menyayangimu dengan caranya, yang bisa jadi sangat berbeda dengan dirimu karena perbedaan usia kalian.
Jika suka dengan suasana nyaman, santai, dan menyenangkan, itu artinya kamu bisa menerima pasangan yang seusia atau lebih muda. Namun, perlu dicatat ya bahwa mungkin lebih tua, tetapi tidak lebih dewasa, juga lebih muda, tetapi tidak manja dan bergantung. Semuanya tergantung karakter mereka, jadi jangan terkecoh.
2. Untuk perempuan, ingin di rumah saja sebagai ibu rumah tangga atau wanita karier
Justru bersama pasangan yang tepat akan membuat seseorang menjadi lebih baik.
Jika kamu bersama pasangan yang lebih tua, ada kemungkinan besar dia sudah mulai mapan, sehingga ketika kamu ingin sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga hal itu tidak terlalu bermasalah. Kemudian, jika kamu ingin menikah dengan yang seumuran atau lebih muda, perlu diketahui bahwa bisa jadi mereka belum mapan.
Sehingga perlu adanya dukungan darimu sebagai istri, untuk berjuang bersama membuat ekonomi rumah tangga stabil, terlebih jika setelah itu memutuskan untuk memiliki anak.
Meski begitu, usia tidak menjadi patokan apakah seseorang sudah mapan atau belum, belum mapan atau sudah sekalipun suami yang terbuka tidak akan memaksa istrinya memilih dua hal itu, melainkan membiarkan keputusan ada di tangan kalian. Itu hanya gambaran realitas yang harus kamu sadari ketika memutuskan memilih pasangan yang lebih tua atau lebih muda.
Dari dua pilihan inilah kamu harus mempertimbangkan matang-matang, apakah kamu sebetulnya butuh pasangan yang lebih tua atau muda. Tidak apa-apa kok memilih, sebab kamu akan menjalaninya seumur hidup. Memilih lebih baik daripada setelah menikah terjadi konflik yang tidak diinginkan.
3. Lebih suka dimanja atau biasa saja?
Ada tipe yang suka bermanja, tetapi juga tidak, kenali dirimu dari hal ini lebih dulu.
Jika kamu tipe yang suka dimanja, maka butuh pasangan yang sudah selesai dengan dirinya lebih dulu, biasanya mereka berumur lebih tua, meski ini lagi-lagi belum pasti, tetapi cenderung seperti itu. Namun, jika kamu tipe yang tidak terlalu membutuhkannya, yang biasa-biasa saja, bahkan tidak terlalu suka dengan hal-hal berbau manja, maka menikah dengan pasangan seumuran atau lebih muda tidak menjadi masalah bagimu.
Perlu dicatat, manja itu bahasa cinta dan kebutuhan akan dicintai ya, yang dimaksud bukan kepribadiannya.
Jadi saat dihadapkan dengan pilihan pasangan yang lebih tua atau lebih muda, bagi yang tidak terlalu ingin dimanja bisa jadi tidak apa-apa memilih pasangan yang lebih muda atau seumuran. Namun, bagi yang betul-betul bahasa cintanya adalah dimanjakan, maka ada baiknya memilih yang usianya lebih tua.
Realitasnya, pasangan dengan usia yang lebih tua biasanya sudah tuntas dengan emosinya, sehingga sekarang saat yang tepat bagi dia untuk memberikan kebahagiaan untuk pasangan.
Baik pasangan lebih tua atau lebih muda semuanya tergantung dengan kebutuhanmu, pastikan untuk tidak terkecoh dengan usia karena itu bukan patokan, tetapi setelah mengenali kebutuhanmu maka kamu bisa memutuskan dengan baik, insyaallah.
Selamat mengenali diri sendiri semoga dimudahkan dalam memilih pasangan hidup yang tepat ya.