Pengalaman taaruf (cerita dari yang taaruf)
Taaruf atau dengan kata lain menikah tanpa proses pacaran telah banyak dijalani oleh kalangan muda mudi saat ini. Taaruf adalah media dan sarana untuk mendapatkan jodoh sesuai dengan koridor syariat islam. Dalam taaruf terdapat beberapa tahapan yang akan dilalui oleh kedua calon. Mulai dari bertukaran CV melalui perantara.
Perkenalan kepada keluarga. Terus tahapan terakhir jika mantap mereka akan berjalan menuju jenjang pernikahan mereka akan melakukan prosesi lamaran. Salah satu teman kita yang sukses bertaaruf adalah Nuning dan Deden.
Nuning saat ini sudah menikah 11 tahun dengan pria yang ia kenal melalui proses taaruf. Mereka menikah pada tahun 2008 dan telah memiliki tiga orang anak. Sebagai salah satu orang yang sedang menjalani taaruf dikala itu Nuning senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar dikarunia jodoh. Pada saat ia bersujud di depan kabah ada terdapat gambar sosok wajah mirip dengan suami yang sekarang. Padahal waktu itu belum kenal sama sekali.
Sosok lelaki yang ia lihat ketika bersujud di depan kabah pas Umrah itu dia jumpai sepulang dari Mekkah pada bulan Maret 2008. Ia melihat sosok Deden Budi Awaludin pada saat itu tengah datang ke kantornya. Pada saat itu ia sama sekali belum mengenal lelaki itu. Tanpa saling kenal ternyata ia adalah rekanan perusahaan waktu itu.
Nuning kemudian mendapatkan tawaran taaruf dari sosok Deden saat itu. Proses taaruf mereka jalani dengan saling bertukar CV. Menurut Nuning, dalam CV mereka itu terdapat informasi mengenai informasi diri, biodata, visi misi pernikahan dan kriteria dalam mencari pasangan. Lebih lanjut Nuning mengatakan, alangkah lebih baik sebuah CV taaruf lebih ke detail baik dan buruknya. Katanya supaya nanti calon pasangan tidak kaget. Nuning kasih saran kepada orang yang menjalani taaruf supaya jujur dalam memberi data CV. Misalnya kamu gak bisa masak. Ya bilang di CV kalau kamu gak bisa masak. Supaya calon pasangan kamu enggak kaget.
Nuning dan Deden kala itu merasa mantap satu sama lain melanjutkan taaruf ke acara pertemuan keluarga. Sehabis pertemuan keluarga ini lah mereka berdua mantap untuk menikah. Prosesnya gak lama lama kali lo. Proses taaruf Nuning waktu itu dimulai pada april 2008,kemudian Nuning dilamar pada bulan Juli 2008 dan akhirnya menikah pada oktober 2008. Saat ini Nuning telah menikah melalui taaruf selama lebih kurang 11 tahun. Nuning berbagi kiat kiat taaruf kepada kita semua.
Menurut Nuning, taaruf itu sebenarnya memiliki pilihan lanjut atau tidak. Kalau kita rasa calon kita itu orang baik, ya kenapa kita tidak melanjutkan ke tahapan yang lebih serius. Kalau kita itu tidak sreg dengan calon kenapa mesti lanjut taarufnya. Cukup sudahi taaruf jika kita tidak sreg.
Menurut Nuning dalam taaruf kita sebaiknya memperbanyak informasi informasi terkait calon kita itu disandingkan dengan kriteria yang kita harapkan. Keberkahan taaruf akan lebih komplit jika kita meminta petunjuk kepada Allah SWT melalui sholat istikarah. Dalam sholat minta lah petunjuk kepada Yang Maha Kuasa mengenai kemantapan hati kita dalam proses taaruf. Nuning menjelaskan kemantapan hati akan kita raih jika kita memperbanyak taaruf
Nuning dan suaminya saat ini mengungkapkan bahwa pas proses taaruf dulu itu mereka saling jujur mengungkapkan visi misi pernikahan. Lebih lanjut Nuning mengatakan pengenalan taaruf membantu mereka menjalani kehidupan pernikahan lebih terarah. Jika mereka menemukan persoalan di biduk rumah tangga, mereka akan mengembalikan ke Alquran dan Hadis. Kesepakatan di awal ketika taaruf juga sangat membantu mereka dalam memecahkan persoalan. Mereka ketika itu juga banyak menimba ilmu tentang berumah tangga dan ilmu tentang parenting.