Membangun hubungan taaruf pasca menikah dengan pasangan
Seorang peneliti dari Perguruan Tinggi Islam melalui jurnal penelitiannya mengungkapkan gambaran hubungan taaruf pasca menikah dengan pasangan. Pada pasangan yang melakukan taaruf banyak hal hal yang belum diketahui dan belum dimengerti satu sama lain sehingga banyak hal yang harus disesuaikan. Penyesuaian pernikahan melalui taaruf ini sangat menentukan perjalanan rumah tangga mereka.
Pada dasarnya taaruf berasal dari individu yang tidak saling mengenal satu sama lain tapi mereka mampu menyesuaikan diri sebagai pasangan dalam pernikahan mereka. Bagaimana proses penyesuaian diri yang dilakukan pasangan suami istri yang menikah melalui taaruf digambarkan jelas dijurnal ini.
Penyesuaian diri dari sisi psikologis adalah proses dinamika yang bertujuan untuk mengubah perilakunya agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara dirinya dan lingkungannya. Dari segi hubungan suami istri, penyesuaian antara mereka adalah kemampuan suami atau kemampuan istri untuk menyesuaikan dirinya terhadap pasangan suami istri untuk hidup bersama membentuk keluarga.
Proses taaruf menuntut pasangan untuk tidak mengembangkan rasa cinta sebelum menikah, hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam membina hubungan pasca menikah dengan pasangan. Adapun penemuan penelitian ini, dia menemukan terdapat beberapa strategi penyesuaian yang dilakukan pasangan pasca menikah melalui proses taaruf. Adapun temuan penelitian tersebut pasangan akan melakukan penyesuaian antar pasangan, penyesuaian keuangan dan penyesuaian terhadap keluarga pasangan.
Didalam proses penyesuaian terdapat beberapa aspek adjustment/penyesuaian diri. Aspek pertama adalah menekankan kepada kontrol dan ketenangan individu dalam menghadapi permasalahan,aspek kedua meliputi pendekatan yang baik terhadap permasalahan yang dihadapi, aspek yang ketiga tidak frustasi personal ketika melakukan penyesuain, serta aspek sikap realistik dan objektif dan memiliki sikap mempertimbangkan solusi jika bertemu konflik dalam hubungan.
Berdasarkan temuan dilapangan didalam jurnal penelitian tersebut individu yang menikah melalui taaruf memiliki beragam bentuk penyesuain dengan pasangan pasca menikah. Data informan yang pertama menyebutkan dia tidak canggung lagi dalam menyelami karakteristik pasangan. Menurutnya karena semasa taaruf mereka telah bertukar proposal biodata melalui murabi. Menurut informan dengan landasan karena Allah SWT mereka yakin bahwa suatu proses yang baik akan Allah mudahkan jalannya. Data informan yang kedua menuturkan bahwa banyak hal yang ia dapat dalam penyesuain dan banyak hal yang perlu di pelajari dari lingkungan yang baru antar karakter pasangan. Informan selalu mencoba memahami karakter suaminya dan saling mengimbangi satu sama lain. Informan selalu menjaga komunikasi dalam keadaan apapun dengan suaminya karena menurutnya manusia itu memiliki karakter tersendiri untuk kita pahami melalui proses belajar mengenal lebih dalam lagi.
Adapun penyesuain dari sisi ekonomi, semua berawal dari niat lillahita’ala, mereka selalu menjaga keseimbangan antar besar pendapatan keluarga dengan besar pengeluaran sesuai ajaran agama. Dalam islam kita mengenal dengan sikap Qanaah. Sesuai dengan data informan penelitian, informan yang pertama menyebutkan prinsip keuangan keluarganya dengan tidak boros dalam mengelola keuangan. Mereka berupaya mengelola keuangan sesuai syariat islam. Dimana sang suami yang mencari nafkah dan sang istri yang mengelola keuangan. Ada juga pasangan yang sama sama bekerja, gaji dari suami digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sehari hari sedangkan gaji istrinya digunakan untuk tabungan.
Adapun penyesuain diri dengan keluarga pasangan dan lingkungan disekitar dimulai dengan sikap penerimaan keluarga besar kedua belah pihak serta saling akur dengan mertua. Kunci dari penyesuaian terhadap keluarga pasangan ini terjalin dengan interaksi yang baik antara menantu dan mertua.