Tips bagaimana mengenali calon pasangan lebih mendalam
Taaruf merupakan media perkenalan pihak laki laki dan perempuan sesuai dengan koridor islam. Banyak cara yang bisa dilakukan agar kita dapat mengenal lebih dalam calon pasangan kita dalam konsep taaruf. Salah satu cara dalam taaruf adalah dengan mengumpulkan informasi sebanyak banyaknya mengenai calon pasangan melalui perantara yang kita tunjuk. Perantara disini berfungsi sebagai informan kita.
Dialah yang bertugas mengumpulkan biodata dan informasi terkait dengan calon pasangan kita. Kita dapat juga mengajak ibu/kerabat untuk melihat calon pasangannya kita langsung. Jadi kita dapat mengumpulkan sudut pandang yang objektif dan realistis dalam menilai calon kita itu.
Sesuai konsep dalam islam yakni konsep “Nadzor” dimana kita melihat kepada pasangan kita yang akan menjalani rumah tangga nantinya. Hukum nadzor dalam islam adalah mubah. Artinya perkara ini boleh dilakukan boleh tidak sesuai dengan pendapat hanabilah dirajihkan oleh Syaikh Sa’di yang menyatakan bolehnya melihat yang akan dipinang tersebut. Apabila kita lihat dalil yang lain, maka timbullah pendapat berikutnya dimana ulama berpendapat ini sunnah. Dimana ini adalah pendapat yang rajih alasannya karena sesuai perintah nabi kita muhammad,beliau menyatakan “jika salah satu seorang dari kalian akan meminang, apabila bisa melihatnya agar lebih menyakinkan untuk menikahinya maka lakukannlah” (HR Abu Dawud). Kemudian dalam hadist lain nabi mengatakan “Lihat kepadanya, karena itu akan lebih mudah untuk melanggengkan antara kalian berdua”.
Berdasarkan informasi tersebut dapat kita simpulkan bahwa dalam islam tidak hanya mengenai informasi yang musti kita kumpulkan tapi juga dianjurkan untuk mengenal orangnya. Sehingga terkumpulah dua informasi, informasi berupa pengetahuan dari orang yang kita kenal mengenai calon, bagaimana keseharian dia, siapa saja temannya,bagaimana hidup orang tuanya dan bagaimana ia dirumah. Tapi juga berupa informasi bentuk rupa fisik dari calon yang akan kita nikahi tersebut . Untuk menjumpainya kita bisa mengajak saudara atau kerabat. Perlu diingatkan dalam taaruf tidak ada berkhalwat (pergi berdua dua an). Karena taaruf bukanlah pacaran seperti pada umumnya . Perjumpaan dengan calon bisa saja dalam bentuk acara pertemuan keluarga.
Dalam nadzor kita dianjurkan condong melihat kepada hal hal yang mampu membuat kita mau menikahi calon tersebut. Tidak melihat kesempurnaannya. Mustahil seseorang sempurna. Bisa jadi dalam kata lain kita condong melihat kelebihannya. Itu membuat kita lebih mudah untuk menyayangi calon itu kelak ketika kita menikah. Informasi terkait dengan kehidupan calon dapat kita dapatkan dari saudara, kerabat, teman ataupun tetangganya. Dari sana kita dapat mengenal calon lebih dalam.
Informasi yang dikumpulkan lainnya dapat berupa harapan dan prinsip hidup pasangan. Setiap calon pasangan diharapkan mengetahui harapan pasangan hidup masing masing.informasi yang kedua berupa menjelaskan latar belakang kehidupan keluarga masing masing misalnya dia anak keberapa, bagaimana hubungan ke keluarganya, apa pendidikannya. Kita juga bisa mendapatkan informasi dari orang orang terdekat dirinya bagaimana ia menjalani ketaatan dalam beragama misalnya apakah ia rajin sholat fardu 5 waktu, apakah ia rajin mengaji atau pergi mendengar kajian. Penjajakan informasi berikutnya dapat kita lihat dari perkara apa yang ia sukai dan ia tidak sukai. Sehingga kelak ketika menyelami kehidupan rumah tangga kita telah memahami perkara tersebut. Penilaian dari orang disekeliling terkadang membuat penilaian menjadi objektif dan mendalam. Jangan sungkan bertanya kepada perantara mengenai hal hal tersebut.