Tips-tips Menjalankan Taaruf
Sebagai umat muslim yang taat, kita harus mengetahui bahwa tidak ada istilah pacaran dalam islam. Yang ada hanyalah taaruf. Taaruf adalah cara perkenalan seseorang secara islami sebelum melakukan pernikahan yang sah dalam islam. Terdapat dalil hadis yang menerangkan bahwa hendaknya kita sebagai umat muslim melindungi diri dari hal yang tidak baik seperti perzinaan.
Berikut dalil hadis yang menerangkan hal tersebut :
“sungguh ada dari umatku beberapa kaum yang mehalalkan (menganggap halal) perzinaan, sutera, minuman keras dan musik.”(HR Bukhari).
“dan ingatlah manusia manusia yang buruk yang seenaknya saja melakukan persetubuhan seperti keledai. Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang.”(HR Bukhari)
“demi Allah yang diriku di tangannya, tidaklah akan binasa umat ini sehingga orang orang lelaki menerkam wanita di tengah jalan (ingin bercumbu dan berzina) dan di antara mereka yang terbaik pada waktu itu berkata alangkah baiknya kalau saja saya sembunyikan wanita ini dibalik dinding ini.”(HR Abu Yala no 12746).
Sesuai dengan petunjuk ajaran agama kita lakukanlah taaruf, karena itu akan menghindari kita dari fitnah dan dosa zina. Berikut cara menjalankan taaruf yang baik dan benar menurut tuntunan ajaran agama islam. Bertaaruf sesuai dengan adab pergaulan islami. Mulailah bertaaruf berdasarkan adab pergaulan dalam islam dan tidak melanggar syariat agama.
1. Memulai niat taaruf dengan menemukan cinta dengan cara islam
Sucikan niat taaruf dengan memantapkan dalam hati bahwa berniat taaruf untuk menggapai ridha Allah swt. Mantapkan diri bahwa kamu berniat taaruf untuk menikah sesuai ajaran agama islam. Menjaga diri sebaik mungkin. Jaga kesucian taaruf dengan menjaga diri sebaik mungkin. Tidak ada aktivitas berdua dua an, menjaga pandangan, menutup aurat, mencari tempat pertemuan yang pas seperti rumah pihak perempuan dengan membawa perantara.
Bertaaruf dengan jujur. Melalui taaruf kita akan bisa bertanya mengenai informasi calon pasangan. Berusahalah untuk jujur dalam memberikan informasi karena kejujuran adalah tiang utama pondasi dalam membina rumah tangga. Jujurlah mengenai keadaan keluarga, keinginan dan harapan terhadap calon, latar belakang keluarga dll. Cukup ceritakan apa adanya, ungkap dengan bahasa yang sopan dan santun.
Menerima dan menolak dengan cara santun. Selama taaruf jika terjadi kecocokan maka kedua belah pihak bisa melanjutkan ke jenjang pernikahan. Tapi jika taaruf yang terjadi adalah ketidakcocokan, maka calon menyudahi dengan cara yang baik dengan alasan yang masuk akal.
Taaruf memerlukan perantara. Adanya perantara adalah salah satu syarat wajib terjadinya taaruf. Dengan adanya perantara, maka orang yang taaruf akan terbantu dalam mencari informasi mengenai calon kita tersebut. Bayangkan jika tidak ada perantara, maka orang yang taaruf tersebut tidak terjaga hatinya. Perantara bisa dari siapa saja.
Banyak kita yang mengira perantara taaruf itu cuma guru agama saja. Padahal sebenarnya siapa saja bisa jadi perantara taaruf. Mereka bisa saja dari orang tua, teman atau pihak sodara. Asalkan perantara tersebut tahu cara cara taaruf sesuai dengan ajaran agama. Sebaiknya perantara adalah seseorang yang telah menikah.Melakukan tata cara proses taaruf dengan benar.Tidak ada aturan baku yang menetapkan secara khusus.
Namun proses taaruf yang benar adalah dilakukan melalui murabbi, membuat proposal biodata diri, saling menukar biodata dan mengadakan proses pertemuan disuatu tempat dengan murrabinya, biasanya ketika terjadi proses percakapan diantara calon pasangan dilakukan dengan tabir/penghalang kedua untuk saling bertatapan, melihat calon ketika berbicara, kemudian memberikan tenggang waktu untuk berpikir, jika dirasa calon cocok maka biasanya proses akan dilanjutkan dengan penentuan kapan khitbah dilaksanakan.
Proses taaruf diketahui oleh kedua orang tua. Proses taaruf yang kamu lalui hendaknya diperkenalkan dengan cara taaruf yang benar, menentukan tempat pertemuan taaruf dimana biasanya pihak pria datang ke rumah wanita, kemudian memperkenalkan calon kepada orang tua. Penentuan kapan khitbah. Ketika habis proses perkenalan,kedua calon akhirnya pulang kerumah masing masing, biasanya calon diberi tenggang waktu untuk berpikir atau melakukan sholat istikharah, jika kedua pasangan telah merasa cocok satu sama lain maka proses selanjutnya penentuan kapan prosea khitbah /lamaran dilakukan.
2. Selama taaruf apakah boleh saling berkomunikasi?
Hendaknya calon yang sedang menjalani taaruf menjaga kesucian diri dengan membatasi komunikasi yang perlu saja. Sebenarnya hukumnya mubah selama hal itu tidak ada mengajak kepada hal hal buruk. Saling berkomunikasi untuk hal hal penting tidaklah dilarang. Berusaha terhindar dari fitnah hati. Fitnah hati terjadi ketika hati manusia lemah, apalagi ketika dimasa masa ia jomblo. Untuk itu perlu menjaga diri agar terhindar dari fitnah hati, contohnya dengan tidak mengirim sms/chat yang tidak layak diucapkan ketika pintu keakraban dibuka. Upayakan untuk melakukan yang terbaik.
Sebenarnya cukup dengan menjaga komunikasi agar hati selalu terjaga, kita bisa mengenal calon pasangan dengan menanyakan ke perantara. Cukup dengan sms /chat WA seperlunya saja, tidak usah ditambah tambah dengan gurauan yang tidak perlu. berhati hati dengan godaan syeitan. Seperti yang kita tahu syeitan sangat pandai menggoda anak kaum Adam. Maka hendaknya kita berhati hati terhadap tipu daya syeitan. Biasanya seorang akhwat jika diberi perhatian sedikit saja oleh seorang ikhwan maka ia akan kebawa perasaan.
Menghindari dari percakapan yang tidak perlu. Ingatkan diri untuk menghindari kata kata yang merusak hati dan jangan berlebihan ketika berkomunikasi lewat WA. Cukup berkomunikasi dalam rangka menuju proses pernikahan. Dikhawatirkan jika sering WA maka akan terjadi fitnah.