Memahami konsep dasar taaruf
Sebagai umat muslim, banyak diantara kita yang masih belum paham betul mengenai konsep taaruf. Taaruf dalam kaidah ajaran agama islam pada umumnya dapat diartikan sebagai berkenalan dengan orang lain. Dalam arti luas konsep taaruf adalah interaksi yang dilakukan diantara dua orang atau lebih dengan maksud tujuan tertentu seperti dengan tujuan pernikahan, untuk menjalin persaudaraan atau untuk tujuan pertemanan.
Namun masyarakat muslim Indonesia lebih mengenal konsep taaruf dalam tujuan perkenalan sebelum jenjang pernikahan. Puncak kegiatan Taaruf dapat berupa berkunjung kerumah pelaku taaruf. Taaruf dilaksanakan baik bagi kedua belah pihak yang setuju untuk melanjutkan ketahapan yang lebih serius maupun bagi yang tidak . Taaruf merupakan sarana yang mulia bagi kedua belah pihak dalam melakukan pendekatan karena pelaksanaan taaruf dimulai dengan niat yang serius untuk menikah.
Berikut tahapan taaruf sesuai syariat islam:
1.mengatakan niat taaruf kepada orang tua
Dalam islam, semua ibadah diawali dengan niat. Menyampaikan niat ke orang tua sangat penting dalam proses taaruf. Karena ridho orang tua insya allah niat taaruf akan menjadi berkah mulia. Menyatakan niat ke orang tua adalah langkah awal yang baik untuk menjalani proses taaruf berikutnya.
2.menentukan mediator (perantara)
Dalam proses taaruf, perantara atau mediator taaruf itu dapat berasal dari saudara, teman, orangtua atau media online. Dalam bahasa gaulnya mediator disini bisa dibilang sebagai mak comblangnya si pelaku taaruf. Jika perantara berasal dari orang tua biasanya syarat yang diajukan melingkupi bibi, bebet dan bobotnya. Jika berasal dari saudara, biasanya mak comblang udah lebih tau lebih dalam mengenal karakter si pelaku taaruf. Bahkan dengan seiring perkembangan teknologi, media online sudah banyak yang menawarkan bantuan sebagai perantara taaruf.
3.Saling menukar biodata
Dalam proses saling mengenal, saling mengetahui identitas kedua belah pihak wajib dilakukan. Inti dari proses taaruf terletak pada kegiatan saling menukar biodata. Dari itulah kedua calon mengetahui latar belakang masing masing. Biasanya isi biodata berupa identitas kelebihan, kekurangan, kegemaran hobi, hal hal yang disukai dan hal hal yang tidak disukai serta visi misi pernikahan yang diharapkan kedua belah pihak. Perantara atau mak comblangnya taaruf bertugas untuk saling memberikan informasi identitas ini. Di tahapan ini calon kedua belah pihak dapat memutuskan melanjutkan atau tidak proses taarufnya.
4.Mengadakan pertemuan keluarga
Setelah bertukar biodata, apabila kedua belah pihak melanjutkan ketahapan berikutnya maka mereka akan mengatur acara pertemuan keluarga antar kedua belah pihak. Pertemuan keluarga ini adalah bagian terpenting dalam proses taaruf. Pertemuan keluarga ini menentukan kesuksesan taaruf menuju pernikahan. Biasanya dalam proses ini kedua belah pihak dapat saling mengenali anggota keluarga kedua belah pihak masing masing.
5.Proses lamaran
Setelah tahapan pertemuan keluarga, proses taaruf akan mencapai puncaknya. Jika tidak ada halangan menghadang, biasanya pihak laki laki atau perwakilan akan menyampaikan lamaran ke pihak perempuan. Proses lamaran akan selesai jika perempuan telah menjawab lamaran. Terkadang proses lamaran ini membutuhkan waktu karena pertimbangan kedua belah pihak.
6.Akad walimah
Proses puncak taaruf terletak pada bagian akad walimah yakni proses penyatuan ikatan kedua insan diantara laki laki dan perempuan dalam ikatan suci pernikahan. Disini menjadi indikator keberhasilan taaruf bagi kedua belah pihak karena telah berhasil menuju jenjang pernikahan. Proses taaruf kedua belah pihak selesai setelah mereka menikah.
“Menikahlah karena kamu memang sudah merasa siap dan yakin bahwa dia adalah orang yang bisa membuat kamu bahagia sekarang hingga nanti”.